Mark Up Anggaran itu Perlu

mark-up

Sebagai pengelola keuangan di sebuah instansi pemerintah, ada pelajaran berharga yang saya petik yang sedikit banyak mengubah persepsi saya tentang pandangan negatif orang-orang. Banyak yang berkata bahwa bekerja sama dengan kantor pemerintahan maka harus mempersiapkan dana ekstra. Beli barang 5 buah, minta ditulis 10 buah. Nota seharusnya Rp. 5.000, minta ditulis Rp. 10.000. Dalam masalah jumlah barang di mark down, sementara untuk harga minta di mark up. Benarkah demikian?

Di satu sisi, saya pribadi tidak memungkiri kalau memang ada (bahkan banyak) oknum pegawai negeri yang suka melakukan mark up anggaran sampai sekian kali lipat untuk keperluan pribadi. Namun yang perlu disadari tidak semua pegawai negeri sebagai pengelola keuangan instansi pemerintahan seperti itu. Kalaupun ada mark up, saya tidak melihat itu sebagai mark up melainkan itu adalah sebuah ‘kewajiban anggaran’. Mark up yang dilakukan ‘terpaksa’ harus dilakukan.

(more…)

Hari Gini Masih Antri Bank Sambil Berdiri? (Kritik untuk Bank Mandiri)

PERTENGAHAN bulan Januari kemarin saya ada sedikit urusan di Bank Mandiri Cabang Purwokerto. Walaupun bank ini bisa dibilang adalah bank yang ternama dan punya nama, saya belum pernah mengunjungi ini bank. Dulu ketika bank ini masih bernama BTN, waktu itu saya masih SMP, saya memang pernah mengunjungi bank itu. Tapi itu dulu sekali. Nama banknya saja masih belum Bank Mandiri. Setelahnya saya sama sekali belum pernah berkunjung lagi.

Sampailah pada hari itu, ketika saya harus bertransaksi di Bank Mandiri. Karena ini urusan kantor jadi saya tidak bisa melakukan kegiatan perbankan via ATM BNI atau BRI pribadi saya. Saya sempatkan dari kantor Pengadilan Agama Banyumas untuk khusus datang ke Bank Mandiri Cabang Purwokerto mengurus hal itu. Seperti biasa, di pintu gerbang saya disambut satpam dengan ramah dan ditanyai keperluan yang bisa dibantu.

(more…)

Pamer Ibadah, Ibadah (untuk) Pamer

5518801_20130718105707

HARI Rabu (27/03/2013) kemarin,  di salah satu bank di Banyumas saat saya sedang menjalankan tugas yang berhubungan dengan bank tersebut *muter-muter amat bray*, sambil menunggu antrian, televisi di area tunggu terlihat menayangkan liputan infotainment salah satu artis Indonesia, dua artis lebih tepatnya, beserta pasangannya masing-masing sedang melaksanakan ibadah umrah.

Yap, aktivitas mereka di Saudi dari A-Z ‘diliput’ tanpa terlewatkan. Memang biasa artis ‘diliput’ segala kegiatannya, termasuk saat keluar negeri, tapi melihat polah ke-banci-tampil-an dua pasang artis tersebut, terus terang risih sekali saya melihatnya.

(more…)

Memahami Agama ala (Pendukung) Aceng Fikri

bupati garut

MASIH tentang Aceng, si Bupati Garut, kemarin ada tayangan berita di televisi yang memberitakan bahwa di Garut ada sekelompok masyarakat yang berdemo mendukung Aceng. Iya mendukung tingkah Aceng yang menikahi gadis di bawah umur hanya dalam tempo 4 hari saja. Orator yang berbicara di panggung, dengan menggunakan baju gamis dan bersorban mengatakan bahwa nikah siri itu halal. Di cuplikan yang lain, orator yang lain juga meneriakan hal serupa, nikah siri halal, poligami halal.

Lucu aja melihat ‘tingkah’ mereka. Ini bukan masalah halal atau haram bos, juga bukan masalah sesuai atau melanggar syariat. Ini lebih ke masalah etika dan legalitas negara. Ketika nilai sebuah pernikahan cukup hanya dengan syarat minimal sesuai ajaran agama, saya usul sediakan saja  ‘penghulu’ di lokalisasi.

(more…)

Timnas Indonesia AFF 2012: Bukan yang terbaik tapi yang terhebat

SUDAH bukan rahasia umum, timnas Indonesia yang turun di ajang AFF (ASEAN Football Federation) Cup adalah bukan tim terbaik yang berisi pemain-pemain terbaik dari Liga Indonesia. Konon karena inilah kemarin (24/11/2012) Indonesia hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Laos.

Di berbagai forum anti PSSI hasil seri ini  tentu jadi obyekan yang sangat luar biasa untuk mencaci maki timnas. Sudah mandul karena hanya bisa menang 1-0 lawan Timor Leste di ajang uji coba, kalah atau hanya bisa sekedar seri lawan negara lain, sekarang malah juga hanya bisa seri melawan negara yang sebelumnya selalu jadi lumbung gol Indonesia dan negara ASEAN yang lain.

(more…)

FPI dan JIL itu Sebuah Keniscayaan

fpi-arrahmahcom

YANG namanya sebuah agama, di dalamnya pasti ada ada yang terlalu ke kiri, tapi ada pula yang terlalu ke kanan. Entah itu Islam atau Kristen atau Agama lain kecenderungannya pasti ada yang seperti itu. Terlalu ke Kiri maksud saya adalah mereka terlalu tertutup dalam memandang sebuah agama sementara yang terlalu ke kanan sebaliknya.

Dalam konteks keindonesiaan tentu kita semua paham siapa mereka. Ya, yang terlalu tertutup tentu saja FPI (Front Pembela Islam) dan yang terlalu terbuka JIL (Jaringan Islam Liberal). Kesamaan mereka yaitu sama-sama ekstrem walaupun dari sisi yang sangat berjauhan dan yang terjadi selanjutnya mereka sering berkonflik.

(more…)

Alasan Mengambil Kuliah S2

BEBERAPA waktu yang lalu saya berbincang-bincang dengan kawan lama jaman kuliah yang akan  mengambil S2 (magister). Terus terang saya agak kaget juga melihat dia mengambil magister mengingat, mohon maaf, saya tahu kapasitas dia. Lebih jauh ke belakang, di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, saya juga menjumpai seseorang yang tampak bangga mengambil S2 walaupun dari face-nya dia kelihatan sangat muda dan studi yang dia ambil sebenarnya kurang popular.

Berdasarkan pengalaman itu, saya mencoba merekonstruksi motivasi-motivasi sadar dan bawah sadar kenapa banyak orang yang mengambil S2. Sepakat silahkan, tidak sepakat juga tidak mengapa. Apa saja motivasi itu? Ini analisa saya:

(more…)