Review Di Balik 98

Sebagai mantan aktivis kampus kelas teri, melihat ada film hadir dengan tema reformasi 1998 tentu membuat saya sangat tertarik untuk menontonnya. Nonton berdua bareng istri, pada akhirnya saya kemudian mengambil kesimpulan bahwa film ini jelek. Sebenarnya secara teknis, dalam pandangan saya yang awam, film ini aslinya cukup bagus. Jantung saya sampai berdegup cukup kencang saat adegan massa yang beringas hendak memperkosa wanita etnis Tionghoa. Akan tetapi sisi utama sebuah film yaitu cerita pada film ini sangat-sangat lemah dan kosong.

Kasat mata tampak ada sebuah kebingungan cerita apa yang hendak diangkat pada film ini. Akibatnya, film ini kemudian menjadi lebih kepada sekedar visualisasi ulang peristiwa-peristiwa penting pada masa kerusuhan/reformasi 1998. Sayangnya yang divisualisasikan itu adalah hal-hal yang sudah sangat diketahui umum yang bisa digali infonya tanpa penelitian mendalam. Akibatnya, kata ‘DIBALIK’ pada judul film yang seharusnya menunjukkan ada rahasia atau misteri yang hendak disampaikan menjadi tidak layak untuk digunakan

(more…)

Maaf Tanpa Kalau

MELIHAT ribut-ribut antara seorang Ustadz dengan operator sound system yang sedang ramai di berbagai media itu, ada satu hal yang bagi saya cukup menarik. Bukan tentang siapa yang salah atau siapa yang benar, karena bagi saya keduanya salah. Ada miskomunikasi antara dua orang itu yang sayangnya salah satu pihak ada yang begitu angkuh dan over reacted. Peristiwa itu ter-blow up media infotainment sehingga ramailah ribut-ribut itu.

Sang Ustadz dalam sebuah talkshow dan banyak infotainment berkata yang intinya kurang lebih kalau saya ada salah saya minta maaf. Perhatikan kalimat yang saya cetak tebal, adanya kata ‘kalau’ dalam permintaan maafnya sadar atau tidak sadar justru menunjukkan bahwa beliau sebenarnya merasa tidak bersalah. Kata itu berarti pengandaian, dalam hal ini pengandaian adanya kesalahan, yang tentunya bagi dia belum pasti  ada. Padahal, mohon maaf jelas sekali dalam kasus ini beliau  ada salah, minimal sekali dalam hal etika berhubungan antar manusia.

(more…)

Pamer Ibadah, Ibadah (untuk) Pamer

5518801_20130718105707

HARI Rabu (27/03/2013) kemarin,  di salah satu bank di Banyumas saat saya sedang menjalankan tugas yang berhubungan dengan bank tersebut *muter-muter amat bray*, sambil menunggu antrian, televisi di area tunggu terlihat menayangkan liputan infotainment salah satu artis Indonesia, dua artis lebih tepatnya, beserta pasangannya masing-masing sedang melaksanakan ibadah umrah.

Yap, aktivitas mereka di Saudi dari A-Z ‘diliput’ tanpa terlewatkan. Memang biasa artis ‘diliput’ segala kegiatannya, termasuk saat keluar negeri, tapi melihat polah ke-banci-tampil-an dua pasang artis tersebut, terus terang risih sekali saya melihatnya.

(more…)

Timnas Indonesia AFF 2012: Bukan yang terbaik tapi yang terhebat

SUDAH bukan rahasia umum, timnas Indonesia yang turun di ajang AFF (ASEAN Football Federation) Cup adalah bukan tim terbaik yang berisi pemain-pemain terbaik dari Liga Indonesia. Konon karena inilah kemarin (24/11/2012) Indonesia hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Laos.

Di berbagai forum anti PSSI hasil seri ini  tentu jadi obyekan yang sangat luar biasa untuk mencaci maki timnas. Sudah mandul karena hanya bisa menang 1-0 lawan Timor Leste di ajang uji coba, kalah atau hanya bisa sekedar seri lawan negara lain, sekarang malah juga hanya bisa seri melawan negara yang sebelumnya selalu jadi lumbung gol Indonesia dan negara ASEAN yang lain.

(more…)

FPI dan JIL itu Sebuah Keniscayaan

fpi-arrahmahcom

YANG namanya sebuah agama, di dalamnya pasti ada ada yang terlalu ke kiri, tapi ada pula yang terlalu ke kanan. Entah itu Islam atau Kristen atau Agama lain kecenderungannya pasti ada yang seperti itu. Terlalu ke Kiri maksud saya adalah mereka terlalu tertutup dalam memandang sebuah agama sementara yang terlalu ke kanan sebaliknya.

Dalam konteks keindonesiaan tentu kita semua paham siapa mereka. Ya, yang terlalu tertutup tentu saja FPI (Front Pembela Islam) dan yang terlalu terbuka JIL (Jaringan Islam Liberal). Kesamaan mereka yaitu sama-sama ekstrem walaupun dari sisi yang sangat berjauhan dan yang terjadi selanjutnya mereka sering berkonflik.

(more…)