Membaca Televisi
Maaf Tanpa Kalau
MELIHAT ribut-ribut antara seorang Ustadz dengan operator sound system yang sedang ramai di berbagai media itu, ada satu hal yang bagi saya cukup menarik. Bukan tentang siapa yang salah atau siapa yang benar, karena bagi saya keduanya salah. Ada miskomunikasi antara dua orang itu yang sayangnya salah satu pihak ada yang begitu angkuh dan over reacted. Peristiwa itu ter-blow up media infotainment sehingga ramailah ribut-ribut itu.
Sang Ustadz dalam sebuah talkshow dan banyak infotainment berkata yang intinya kurang lebih kalau saya ada salah saya minta maaf. Perhatikan kalimat yang saya cetak tebal, adanya kata ‘kalau’ dalam permintaan maafnya sadar atau tidak sadar justru menunjukkan bahwa beliau sebenarnya merasa tidak bersalah. Kata itu berarti pengandaian, dalam hal ini pengandaian adanya kesalahan, yang tentunya bagi dia belum pasti ada. Padahal, mohon maaf jelas sekali dalam kasus ini beliau ada salah, minimal sekali dalam hal etika berhubungan antar manusia.